SHOHIBUL JANNAH – Agama Islam sangat menjunjung tinggi kebersihan. Menjaga kebersihan sangatlah penting, baik hati maupun fisik. Lebih dari sekadar kewajiban, kebersihan merupakan salah satu bentuk ibadah dalam Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya akan menerima umat yang menghadap padaNya dengan hati yang bersih di akhirat nanti. Maka dari itu, sangat penting bagi umat Islam menjaga hati agar tetap bersih, jauh dari syirik dan kufur.
Hal tersebut membuat seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjaga kesucian dan kebersihan. Salah satunya dapat dilihat dari perintah bersuci sebelum melaksanakan ibadah.
Berikut ini adalah alasan pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam:
1. Tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an dengan tegas menyatakan pentingnya hidup bersih. Kebersihan juga menjadi syarat sebelum umat Islam melaksanakan ibadah.
Mengenai kebersihan hati, tertulis dalam hadits nabi berikut ini:
إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Allah juga menyukai hamba-Nya yang bisa menjaga kebersihan fisik dan lingkungan. Dua hal tersebut juga sangat berpengaruh pada ibadah umat muslim.
Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk menjaga kebersihan, seperti yang tertulis dalam surat Al-Muddatstsir ayat 4-5:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ وَٱلرُّجْزَ فَٱهْجُرْ
Artinya: “Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa menjaga kebersihan mulai dengan cara yang sederhana hingga cara yang lebih kompleks sangat penting untuk dilakukan.
2. Kebersihan Bagian dari Iman
Agama Islam tidak hanya menekankan umatnya untuk menjaga kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan hati. Hal tersebut menjadi cerminan seberapa jauh seorang umat Muslim tersebut mampu menjaga diri dan lingkungannya.
Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalaam sangat menekankan untuk menjaga kebersihan di beragam aspek kehidupan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ
Artinya: “Bersuci merupakan setengah dari iman,” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mencuci tangan, mandi, membersihkan rambut dan menggosok gigi.
3. Kebersihan Mempengaruhi Kesehatan Fisik
Tak hanya penting bagi spiritual, menjaga kebersihan fisik mulai dari kepala hingga kaki juga sangat diwajibkan dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ، فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ، وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
Artinya: “Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Bagi siapa yang ingin melaksanakan salat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak),” (HR. Ibnu Majah).
4. Allah Menyukai Tempat yang Bersih
Islam juga mengajarkan umatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan selain spiritual dan fisik, karena Allah menyukai tempat yang bersih.
Lingkungan yang bersih dapat mencegah timbulnya beragam penyakit serta membuat umat Islam nyaman dalam beribadah.
Hal tersebut tertulis dalam hadits nabi berikut ini:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ, كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ, جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ, فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Artinya: “Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu,” (HR Tirmidzi).
Kesimpulan
Menjaga kebersihan dalam ajaran Islam bukan hanya menekankan pada aspek fisik, melainkan juga sebagai cerminan iman seorang muslim.
Jika seorang muslim benar-benar beriman, ia akan berupaya untuk menjaga fisik, hati dan lingkungan agar tetap bersih sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Wallohu A’lam
Oleh Luh Gede Anglika Gayatri Sukma