14, Desember 2024 | 1:10 AM

5 Peristiwa Besar di Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Muslim Wajib Baca

SHOHIBUL JANNAH – Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam lahir dari pasangan suku Quraisy ternama yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib dan Siti Aminah. Pada tanggal 20 April 571 Masehi atau 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Kota Makkah.

Dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu bertepatan dengan peristiwa rombongan Gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah.

Akan tetapi berkat pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, yang memerintahkan pasukan burung Ababil untuk menyerang pasukan Gajah dengan melemparkan kerikil dari neraka, akhirnya pasukan Gajah kalah.

Selain peristiwa pasukan Gajah tersebut, ada empat peristiwa bersejarah bertepatan pada kelahiran Nabi Muhammad SAW lainnya yang wajib di ketahui oleh muslim, di antaranya:

Majusi merupakan ajaran pra-Islam yang menyembah api, sehingga ajaran tersebut sangat mendewakan dan menyakralkan api.

Akan tetapi ketika Nabi muhammad SAW lahir, api sesembahan umat Majusi yang diperkirakan tidak pernah padam selama ribuan tahun lalu, tiba-tiba mati. Hal tersebut telah di jelaskan dalam sebuah riwayat Imam Al-Baihaqi, sebagai berikut:

لما كانت الليلة التي ولد فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتجس إيوان كسرى، وسقط منه أربع عشرة شرفة، وخمدت نار الفرس، ولم تَخمُد قبل ذلك بألف عام، وغاضت بحيرة سَاوة

Artinya: “Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1.000 tahun, dan Gereja Bahira ambles ke tanah.”

Ayah Nabi Muhammad SAW merupakan pedagang muda asal Makkah yang sukses dan dapat diandalkan. Ketika usia kandungan Siti Aminah menginjak 6 bulan, Abdullah berpamitan untuk berdagang. 

Akan tetapi, dalam perjalanan khafilah dari Makkah ke Madinah, Abdullah dikabarkan jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Melansir dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad: Dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadits Hadits Shahih (Edisi Baru) oleh M Quraish Shihab di sebutkan usia ayah Nabi Muhammad SAW ketika wafat ialah 18 tahun, tetapi dalam riwayat lain ada yang menyebutkan usia 25 atau 30 tahun.

Diriwayatkan dari Jalaludin As-Suyuti dalam buku Khasaishul Kubra menerangkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW lahir, ia dalam keadaan bersujud dan tangannya mengangkat ke atas seperti orang sedang berdoa.

Nabi Muhammad SAW sudah dalam keadaan khitan saat lahir ke dunia. Hal tersebut sesuai dari riwayat Syekh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad al-Barzanji, dalam kitab Maulid al-Barzanji, sebagai berikut:

وَوُلِدَ صَلَّي الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظِيْفًا مَخْتُوْنًا مَقْطُوْعَ السُّرِّ بِيَدِ الْقُدْرَةِ الْإِلَهِيَّةْ طَيِّبًا دَهِيْنًا مَكْحُوْلَةً بِكُحْلِ الْعِنَايَةِ عَيْنَاهْ وَقِيْلَ خَتَنَهُ جَدُّهُ بَعْدَ سَبْعِ لَياَلٍ سَوِيَّةْ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan dalam keadaan bersih dan sudah bersunat dengan kekuasaan Tuhan, harum, berminyak, dan bercelak kedua matanya dengan celak hasil perhatian Tuhan. Namun ada yang mengatakan bahwa beliau dikhitan oleh kakeknya setelah berumur genap tujuh hari.”

Itulah peristiwa-peristiwa yang terjadi saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, semoga umat islam dapat mempelajarinya sehingga bisa menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Wallohu A’lam
Oleh Miftahus Sholichah

SJ Store