SHOHIBUL JANNAH – Dakwah adalah mengajak manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk agama, menyeru manusia pada kebaikan dan mencegah dari perbuatan mungkar, agar memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
Setiap muslim diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk berdakwah. Perintah untuk berdakwah disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 104:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Mengutip dari detik.com, dalam buku Ilmu Dakwah oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag.,disebutkan, para ahli fiqih berpendapat mengenai ayat-ayat di atas bahwa, pada dasarnya, perintah itu menunjukkan kewajiban, dengan demikian sangat jelas bahwa perintah berdakwah dalam ayat tersebut adalah wajib.
Proses berdakwah tidaklah sulit. Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak cara untuk berdakwah. Berikut strategi berdakwah melalui media sosial:
1. Membangun Branding sebagai Da’i
Informasi semakin mudah tersebar pada era digital ini. Seorang muslim bisa mulai membangun branding sebagai seorang da’i dengan memanfaatkan media sosial, seperti melalui akun Instagram, TikTok, Facebook, dan lain sebagainya.
Membangun branding adalah strategi agar akan semakin dikenal dan memiliki banyak penonton, sehingga dakwah tersampaikan kepada banyak orang.
2. Meningkatkan Skill Komunikasi
Jika ingin berdakwah dengan metode bil lisan, tentunya harus memiliki skill komunikasi yang umum.
Berbicara di depan umum tidaklah mudah dan merupakan pondasi utama dalam berdakwah. Namun, skill komunikasi tidak hanya di depan umum, melainkan komunikasi melalui digital.
Jika tidak memiliki skill komunikasi, maka dakwah tidak bisa berjalan dengan efektif, baik berdakwah secara lisan, maupun secara digital.
Skill komunikasi ini bisa diterapkan dengan dakwah bil lisan melalui sosial media.
3. Membuat Konten Dakwah
Era digital ini semakin memudahkan seseorang untuk membuat konten sendiri, seperti membuat flyer, reels, maupun status dakwah, dan mempostingnya di sosial media.
Strategi ini bisa dimulai dengan mengedit konten melalui aplikasi canva, capcut, ataupun melalui fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi sosial media.
Jika tidak memiliki skill dalam mengedit konten, maka bisa menggunakan template desain yang disediakan oleh berbagai aplikasi editing.
4. Membagikan Postingan Dakwah Orang lain
Ada banyak konten dakwah yang dibuat oleh orang lain melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan lain sebagainya.
Jika ingin berdakwah tanpa ribet, bisa membagikan ulang postingan video dakwah yang ada di sosial media, dengan menggunakan fitur posting ulang pada aplikasi TikTok.
Membagikan postingan ulang milik orang lain juga bisa melalui akun pribadi, tetapi tetap mencantumkan sumber postingan.
Strategi ini menjadi alternatif yang mudah tanpa harus mengedit postingan dakwah sendiri.
5. Memantau Trend Terkini Terkait Dakwah
Trend dan minat masyarakat berubah begitu cepat di era digital ini. Hal itu dikarenakan cepat tersebarnya informasi yang ada di seluruh dunia. Tidak hanya itu, trend juga mudah habis masanya di sosial media.
Strategi yang dapat dilakukan, yaitu menggunakan konsep trend terkini di sosial media, agar peminat dakwah yang disampaikan semakin banyak.
Contohnya, bisa menggunakan lagu keislaman terkini untuk menarik penonton atau menghubungkan trend dengan keislaman.
Trend tersebut bisa dilihat dengan menggunakan tools yang ada. Contohnya yaitu, google trends, google analytics, ahrefs, semrush, dan lain sebagainya.
Wallohu A’lam
Oleh Izzatul Muthmainnah