27, November 2024 | 7:23 PM

Bolehkah Merayakan Ulang Tahun dalam Islam, Ini Jawabannya

SHOHIBUL JANNNAH – Ulang tahun merupakan sebuah acara memperingati hari kelahiran atau biasa disebut dengan Happy Birthday

Ulang tahun sudah menjadi tradisi di era masa kini, karena setiap orang pasti memiliki hari kelahiran. Namun, tak semua orang juga merayakan hari kelahirannya. 

Perayaan ulang tahun juga merupakan budaya dari agama Nasrani. Oleh sebab itu, beberapa ulama memiliki pendapat yang berbeda. 

Ada yang menanggapi bahwa perayaan ulang tahun dilarang dan ada juga menanggapi perayaan ulang tahun diperbolehkan. 

Kemudian, ada beberapa agenda dalam acara ulang tahun, yakni tiup lilin dan potong kue yang merupakan hal yang wajib dalam acara ulang tahun. 

Berikut ini ulasan tentang hukum mengucapkan ulang tahun dan potong kue, simak.

Ucapan selamat ulang tahun juga pastinya tidak akan dilupakan, karena jika tidak mampu memberi hadiah, ataupun surprise kepada yang berulang tahun. Setidaknya ada ucapan selamat atau doa untuk orang yang bersangkutan.

Mengucapkan selamat ulang tahun di perbolehkan atau mubah hukumnya, dengan catatan, ucapan tersebut sebagai rasa syukur atas nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan, yaitu berupa umur yang panjang. 

Mengutip dari buku Fikih Sosial Praktis dari Pesantren karya KH. Muhammad Yusuf Chudlori, memberi ucapan selamat ulang tahun dalam sejarah Islam secara tidak langsung sebenarnya ada dalam cerita nabi Isa alaihis salam

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 15, Allah SWT berfirman:

وَسَلَٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

Artinya: “Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”

Disebutkan pula dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berpuasa pada hari Senin untuk memperingati hari kelahirannya. Sebagaimana sabdanya:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْاِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari Ra, bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya tentang puasa Senin, maka beliau menjawab, ‘Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku’.” (HR Muslim).

Memotong kue merupakan hal yang paling penting dalam acara ulang tahun, dan biasanya acara inilah yang ditunggu-tunggu. 

Buya Yahya mengatakan bahwa, potong kue dalam ulang tahun hukumnya boleh, tidak ada masalahnya. Namun, sebaiknya kue itu tidak dipotong, dibeli kemudian disedekahkan. 

Menukil dari Chanel YouTube Nadira Maheera Buya Yahya Berkata, 

“Ulang tahun itu sebetulnya bisa dimasukkan dalam bab muhasabah diri, biar tahu karena ternyata kuburmu semakin dekat, biar bertambah amal dan biar mengurangi dosa,” ucap Buya Yahya dalam video youtube

Acara ulang tahun diperbolehkan, asalkan aktivitas dalam acara tersebut tidak mengandung maksiat dan tidak menyimpang dari ajaran islam, contohnya: bermabuk-mabukan dan berzina. 

Itulah beberapa pendapat tentang Hukum mengucapkan selamat ketika ulang tahun dan potong kue. Hukumnya diperbolehkan asalkan tidak ada maksiat di dalamnya.

Semoga bermanfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallohu A’lam
Oleh Risma Dewi

SJ Store