SHOHIBUL JANNAH – Ada beberapa golongan orang yang dibenci Allah subhanahu wa ta’ala seperti tidak menjaga sikap kepada sesamanya, termasuk teman, orang tua, dan guru. Sehingga, ketika di akhirat golongan orang seperti itu akan dihukum seberat-beratnya.
Dalam agama Islam, tentunya diajarkan supaya berbuat baik kepada sesama, hal ini disampaikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Artinya: “Dari Jabir, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda, Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia’,” (HR Thabrani dan Daruquthni).
Berikut lima golongan orang yang dibenci Allah SWT:
Berdusta kepada Allah SWT
Orang yang berdusta tidak akan pernah beruntung dalam segala hal, contohnya pedagang yang berdusta dengan membawa nama Allah SWT, tujuannya untuk melariskan dagangannya.
Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat Al-An’am ayat 21:
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰ يٰتِهٖ ۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.”
Syirik
Syirik ialah menyekutukan atau menduakan Allah SWT, contohnya jika seseorang percaya bahwa di dunia ini ada tuhan selain Allah SWT, maka termasuk syirik.
Sedangkan syirik termasuk ke dalam kategori dosa yang sangat besar, sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an surat Luqman ayat 13:
وَاِ ذْ قَا لَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
BACA JUGA: Patut Dicontoh, Ini 5 Sifat Teladan Khadijah binti Khuwailid
Gemar Bertengkar
Bertengkar merupakan salah satu perbuatan yang dimurkai Allah SWT, karena perbuatan ini akan saling merugikan dan menyakiti.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ أَبْغَضَ الرِِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَد الْخَصِمُ
Artinya: “Manusia yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang gemar bertengkar (berkelahi),” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, An-Nasa’i).
Mencela dan Membicarakan Keburukan Orang Lain
Selain mendapat dosa besar, membicarakan keburukan orang lain merupakan perbuatan yang tidak disukai Rasulullah SAW, dan pada hari kiamat orang yang melakukan perbuatan tersebut akan jauh dari beliau.
Rasulullah SAW bersabda:
وَأَنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثرْثارُوْنَ المُتَشَدِقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُوْنَ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثرْثَارُوْنَ وَالْمُتَشَد قُوْنَ, فَمَا الْمُتَفَيْهِقُوْنَ؟ قَالَ : المُتَكَبِّرُونَ
Artinya: “Orang yang paling aku murkai di antara kalian dan paling jauh tempatnya dariku pada hari Kiamat, yaitu ats-tsartsarun (orang yang banyak bicara, yang suka bikin gosip), al-mutasyaddiqun (orang yang suka melontarkan celaan pada orang lain) dan al-mutafaihiqun. Mereka berkata: ‘Ya Rasulullah! Kami telah mengetahui siapa itu ats-tsartsarun dan al-mutasyaddiqun, lalu siapakah al-mutafaihiqun tersebut?’ Rasulullah menjawab: ‘Orang-orang yang takabur’,” (HR Tirmidzi).
Menghina Orang Lain
Terakhir, yaitu menghina orang lain. Perbuatan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang bersikap sombong. Menghina juga termasuk ke dalam kategori perbuatan yang tidak disukai Allah SWT, karena dapat menyakiti hati orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Seluruh umat Islam tentunya diajarkan untuk menghindari semua sifat tercela, termasuk kelima sifat di atas.
Oleh sebab itu, untuk menghindari sifat tercela, sebaiknya carilah orang yang bisa mengajak dalam berbuat kebaikan.
Selain itu, Al-Qur’an juga menganjurkan agar umat Islam berbuat baik meskipun kebaikannya kecil, hal ini tercatat dalam Qur’an surat Al-Zalzalah ayat 7:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ
Artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Adapun doa yang bisa menghindarkan diri dari sifat tercela berdasarkan ajaran dari Rasulullah SAW:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتٍ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela”.
Semoga informasi terkait lima golongan orang yang dibenci Allah SWT di atas bermanfaat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Rio Wijayanto