SHOHIBUL JANNAH – Orang tua berperan penting dalam pertumbuhan buah hatinya. Perintah berbakti kepada orang tua, seringkali disebut dalam Al-Qur’an dan hadits.
Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya, wajib sebagai orang tua untuk mengajarkan akhlak dan adab yang baik kepada anak-anaknya sejak kecil.
Orang tua harus memerhatikan pergaulannya. Karena pergaulan sangat berdampak besar bagi sang anak. Memberi tahu mereka, mana yang baik dan mana yang buruk.
Misalnya, seorang ayah atau ibu yang membiarkan anaknya berpacaran. Umumnya, perbuatan pacaran dianggap wajar apabila seorang anak telah menginjak umur remaja maupun dewasa. Padahal, dalam agama Islam, pacaran sebelum menikah merupakan suatu hal yang dilarang jika dilakukan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Berdasarkan ayat di atas, menunjukkan bahwa kepala keluarga yaitu seorang ayah, harus mendidik istri dan anak-anaknya dalam perihal agama, agar mereka menjauhi setiap larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
Termasuk tanggung jawab kedua orang tua untuk membesarkan anak-anaknya. Tanggung jawab orang tua pada anak tidak hanya memberikan tempat tinggal, nama yang bagus, dan memberi nafkah makan.
Orang tua juga harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak, pengajaran agama, memberikan kasih sayang, bijak dalam memberi nasehat, hingga mengenalkan anak kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan para nabi.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ
Artinya: “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa karena ia telah menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya,” (HR An-Nasa’i dan Al-Hakim).
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
Seorang anak diajarkan untuk patuh kepada orang tua, karena ridho orang tua adalah ridho Allah juga. Seorang anak dilarang untuk durhaka kepada orang tuanya, dilarang bersikap kasar dan tidak sopan kepada kedua orang tuanya.
Orang tua juga memiliki kewajiban terhadap anak yang harus dipenuhi, salah satunya peduli akan mental anak. Maka dari itu, orang tua tidak boleh berkata kasar dan semena-mena.
Berikut kewajiban orang tua terhadap anak:
1. Memberikan Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar sangatlah penting bagi seorang anak, seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, serta pendidikan sekolah baik formal maupun non formal.
Orang tua harus benar-benar memperhatikan pertumbuhan anak, terutama dalam hal bergaul dan pendidikannya. Apabila orang tua menelantarkan sang anak, maka hal tersebut merupakan perbuatan yang dilarang dalam islam.
2. Memperhatikan Kebutuhan Emosional
Kesalahan berikutnya adalah mengabaikan kebutuhan emosional anak. Membiarkan mereka tumbuh tanpa kasih sayang dan dukungan, karena akan berdampak buruk untuk kesehatan mental juga pikiran anak.
Kurangnya kasih sayang bisa membuat mereka menjadi keras kepala. Karena, mereka merasa tidak dianggap keberadaannya hingga mengakibatkan kekerasan berada pada dirinya.
Kurangnya perhatian yang diberikan orang tua kepada anak, bisa membuat mereka menjadi seorang yang dengki dan pendendam.
3. Tidak Berkata Kasar dan Melakukan Kekerasan Fisik
Kesalahan berikutnya adalah bersikap kasar dan melakukan kekerasan fisik, karena itu bisa berakibat buruk kepada mental sang anak.
Kekerasan yang ia terima, bisa mengakibatkan seorang anak menjadi kasar dan jahat kepada orang lain. Itulah yang bisa menyebabkan seorang anak menjadi suka bersikap kasar dan tidak sopan terhadap siapapun, bahkan kepada orang yang lebih tua darinya.
Wallohu A’lam
Oleh Salasiah