SHOHIBUL JANNAH – Agama Islam mengajarkan kepada semua pemeluknya, untuk menyayangi semua mahkluk, termasuk hewan dan tumbuhan. Ada beberapa hewan yang dilarang dibunuh dalam Islam.
Alasannya, ada beberapa hewan yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, misalnya ayam, daging dan telur ayam halal dikonsumsi.
Adapun dalil yang memerintahkan umat Islam untuk menyayangi hewan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 2:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَآئِرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَـرَا مَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَۤائِدَ وَلَاۤ آٰ مِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَـرَا مَ يَبْـتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَا نًا ۗ وَاِ ذَا حَلَلْتُمْ فَا صْطَا دُوْا ۗ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰ نُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اَنْ تَعْتَدُوْا ۘ وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَا لتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِ ثْمِ وَا لْعُدْوَا نِ ۖ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban), dan Qalaid (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.”
Ayat di atas menjadi bukti, bahwa Al-Qur’an tidak memerintahkan untuk menyayangi sesama manusia saja, melainkan hewan juga harus disayangi.
Berikut 4 hewan yang dilarang dibunuh dalam agama Islam:
1. Katak
Katak merupakan salah satu hewan yang tidak boleh dibunuh, karena di dalam tubuhnya mengandung obat yang bisa dimanfaatkan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
أَنَّ طَبِيبًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ضِفْدَعٍ يَجْعَلُهَا فِي دَوَاءٍ فَنَهَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِهَا
Artinya: “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah SAW tentang katak yang dibuat obat, lalu baginda melarang membunuhnya,” (HR Abu Daud dan An-Nasai).
2. Semut
Selain melayani ratunya, semut senantiasa bertasbih kepada Allah SWT saat mereka berada dalam sarangnya, sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
أَفِي أَنْ قَرَصَتْكَ نَمْلَةٌ وَاحِدَةٌ، أَهْلَكْتَ أُمَّةً مِنَ الأُمَمِ تُسَبِّحُ؟
Artinya: “Apakah hanya seekor semut telah menggigitmu, lalu kamu membinasakan sebuat umat di antara umat-umat yang senantiasa bertasbih?,” (HR Muslim).
3. Kelelawar
Kelelawar merupakan hewan yang membantu memadamkan api pada saat baitul maqdis dibakar. Caranya, yaitu dengan menggunakan sayapnya, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan aisyah berikut:
وَرُوِيَ عَنْ عَائِشَةَ فِي الْوَطْوَاطِ وَهُوَ الْخُفَّاشُ أَنَّهَا كَانَتْ تُطْفِئُ النَّارَ يَوْمَ أُحْرِقَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ بِأَجْنِحَتِهَا
Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar. Dia adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.”
4. Lebah
Meskipun lebah dibenci karena sengatannya, tetapi lebah memiliki madu yang bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan bagi manusia.
Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat An-Nahl ayat 69:
ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَا سْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۗ يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَا بٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَا نُهٗ فِيْهِ شِفَآءٌ لِّلنَّا سِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: “kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.”
Adapun hadist yang menjelaskan bahwa menganiaya hewan, akan dilaknat oleh Allah SWT.
Dikutip dari detik.com, dalam buku Menyayangi Hewan dan Menolong Saudara Seagama: Seri Karakteristik Nabi SAW karya Muhammad Abdul Azis Al-Khuly, disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ جُوْعًا فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ . وَفِي رِوَايَةٍ : دَخَلَتِ امْرَأَةُ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ
Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Umar, bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: ‘Ada seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang ia kurung sampai mati kelaparan, maka ia masuk ke dalam neraka karenanya.’ Dalam riwayat lain: ‘Seorang perempuan masuk neraka karena seekor kucing yang ia ikat, ia tidak memberinya makan juga tidak membiarkannya makan binatang-binatang kecil/ serangga tanah,'” (HR Bukhari dan Muslim).
Kesimpulan
Selain bermanfaat bagi manusia, salah satu hewan di atas juga ternyata bisa membantu memadamkan masjid yang terbakar. Oleh karena itu, janganlah menyakiti dan membenci hewan.
Semoga informasi terkait empat hewan yang dilarang dibunuh dalam islam di atas bermanfaat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Rio Wijayanto
